Blog ini khusus memuat artikel-artikel dan pandangan pribadi saya menyangkut masalah : Politik, Sosial, Ekonomi, HIV/AIDS, Pendidikan, Budaya dan artikel umum lainnya
Mudah-mudahan blog sederhana ini dapat bermanfaat bagi pengunjung sekalian.
TIMNAS Indonesia tiba-tiba jadi terkenal dan menjadi flamboyan karena jadi bahan pembicaraan hangat ke seantero jagad raya saat ini. Ironisnya bukan karena prestasi gemilang yang ditorehkan punggawa resmi Indonesia untuk mengangkat harga diri Bangsa dan Negara ini, malah terkenal karena peristiwa memalukan sepanjang sejarah persepakbolaan Indonesia, sehingga semakin membuat bangsa Indonesia terhina dan terpuruk dimata persepakbolaan Internasional.
Saking “terkenalnya” Timnas Indonesia usai melangsungkan laga “bersejarah” lawan Bahrain, FIFA pun melakukan investigasi mengenai pertandingan di Manama. Bagaimana bisa ? laga resmi antar Negara dalam suatu pertandingan jumlah kebobolannya bisa begitu banyak.
Menurut para pengamat sepakbola, peluang Bahrain untuk lolos ke putaran empat dengan membutuhkan sembilan gol tanpa balas, serta posisi Indonesia yang sudah tidak memiliki kesempatan sebelum pertandingan digelar. Hasil 10-0 itu sebetulnya sudah mengamankan Bahrain. Tapi The Red gagal lolos, karena Qatar mampu menahan imbang Iran 2-2. Baca lebih lanjut →
Sebelum pertandingan Timnas Indonesia Vs Bahrain yang disiarkan secara langsung semalam (29/2). Saya sudah siap-siap didepan TV ditemani Kopi dan gorengan untuk menyaksikan kejutan yang bakal disajikan oleh Timnas Indonesia yang diarsiteki pelatih Aji Santoso dibawah kepemimpinan Prof. Johar Arifin.
Karena sebelumnya coach Aji Santoso melalui Tribunnews. com menjamin bahwa Pemain Timnas Bermain Lepas Hadapi Bahrain…. “Sejauh ini persiapan tim bagus. Kami akan bermain bermain lepas disana..” Baca lebih lanjut →
Suasana Pemogokan Karyawan PT Freeport Indonesia area Lowland yang depan Pintu masuk Kuala kencana karena PT Freeport tidak mengijikan karyawan masuk kedalam wilayah perusahaan, sehingga karyawan hanya berdiri di Pintu masuk
Ketika berita ini di turunkan, Masih belum ada kesepakatan antara Managerment PT Freeport Indonesia dan Karyawan yang di wakili oleh SPSI yang coba di fasilitasi oleh DPRD Kabupaten Mimika, DPRP dan MRP (Majelis Rakyat Papua) mencapai jalan buntu.
Perundingan yang berlangsung sejak Jam 10.00 pagi dan berakhir jam 18.00 WIT tidak menghasilkan keputusan apa-apa, hanya berlangsung dengan perdebatan-perdebatan yang tidak memberikan solusi pemecahan masalah, ibarat : “anjing yang mengejar-ngejar ekornya sendiri…”
Oleh sebab itu DPRD Kabupaten Mimika berencana akan mengundang pihak Managerment PT Freeport Indonesia dan Pihak karyawan yang diwakili oleh SPSI untuk mengadakan pertemuan sekali lagi pada hari Senin (11/7)
Sementara itu karyawan PT Freeport telah mengajukan pemberitahuan Resmi ke seluruh pihak terkait untuk memperpanjang pemogokan.
Kerugian per hari yang diderita oleh PT Freeport Indonesia, sebagaimana dikemukakan dalam acara tersebut di DPRD Mimika adalah 7 Juta Dolar per hari
Persipura memang luar biasa tahun ini, gelar juara ISL 2011/2012 telah dipastikan sebelum musim kompetisi resmi berakhir, Pencetak Gol terbanyak, Pemain terbaik semua disabet oleh Kaptennya Boaz Salosa dan dilengkapi dengan mengalahkan Indonesia All Star 2-1 tanggal 29 Juni yang lalu di Stadion Mandala Jayapura. Konon kabarnya Indonesia All disebut – sebut sebagai “PSSI mini” plus Pemain asing berkwalitas, namun semuanya tak menyurutkan semangat sang jawara untuk menaklukkan mereka.
Menyaksikan jalannya Kongres PSSI periode 2011-2015 di Hotel Sultan Jakarta, Jumat, 20 Mei 2011 – yang bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional – melalui TV swasta nasional, ibarat suatu drama reality show yang mampu mengobok perasaan seluruh pemirsa TV di Tanah Air, ada perasaan malu, marah dan sekaligus sedih yang membuat dada seolah-olah mau pecah.
Malu. Karena dihadapan utusan resmi FIFA dan AFC para peserta kongres yang mengaku diri sebagai Kelompok 78 yang mau tampil sebagai pahlawan, malah tampil kesiangan yang tanpa malu – malu menelanjangi diri sendiri dan mempertontonkan ketololan yang melebihi seekor keledai dungu yang secara sadar menjatuhkan diri pada lubang yang sama dalam tenggang waktu yg sangat singkat. Hebatnya lagi Kelompok 78 tidak merasa bersalah sedikitpun jika PSSI sampai dijatuhkan sangsi oleh FIFA, sehingga memberangus pengembangan bakat sepak bola Indonesia. Baca lebih lanjut →
Bukan hanya data tentang epidemi HIV/AIDS di Propinsi Papua dan Papua Barat yang dapat diibaratkan gunung Es. korupsi dana Otsuspun demikian. Oleh sebab itu muncul pameo yang beredar ditengah rakyat miskin Papua bahwa : indikasi korupsi yang tumbuh subur dikalangan pejabat Papua yang menyelewengkan dana otsus guna memperkaya diri sendiri sudah menjadi hal yang biasa dan lumrah. Akan akan menjadi suatu kejutan, manakala Dana Otsus tersebut digunakan dengan tepat untuk meningkatkan taraf hidup 2,5 juta rakyat Papua yang masih terisolasi dan terbelenggu dalam kemiskinan ke kehidupan yang lebih layak.
Masalah kemiskinan rakyat Papua tidak perlu diperdebatkan atau menjadi bahan perdebatan. Data -data statistik yang dikeluarkan badan Statistik Nasional menempatkan Propinsi Papua dan Papua Barat di urutan utama propinsi termiskin di Indonesia. Bukan itu saja, secara kasat matapun kita dapat dengan mudah menemui menggelembungnya kemiskinan ditengah-tengah hiruk pikuk para pejabat di propinsi Papua dan Papua Barat sibuk mencanangkan untuk menjadi Gubernur di propinsi Papua dan Papua Barat.
PACASILA hanya ungkapan kosong-melompong belaka dan lebih cocok dijadikan sebagai hiasan dinding sekolah saja agar negara lain tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang nyaman bagi perbedaan warna kulit. Namun kenyataannya Indonesia merupakan NEGARA RASIS & RASIAL yang tidak menerima perbedaan warna kulit untuk hidup dalam Negara Kesatuan ini
Bukti nyata ada pada sepakbola. SUPPORTER Indonesia Wilayah Barat ( Khususnya Pulau Jawa), yang selalu menghujat Klub Sepakbola yang datang dari luar pulau Jawa dan menunjukkan prestasi di tempat mereka. Bukan itu saja para pemain yang bermain di tempat merekapun selalu diperlakukan dengan RASIS & RASIALISME.
Contoh adalah CRISTIAN GONZALES disebut sebagai “anjing” oleh offisialnya sediri dari PERSIB Bandung. Padahal Cristian selama ini telah membuktikan komitmennya untuk mati-matian membela PERSIB Bandung tapi apa yang dia dapat kan ?? Bukan pujian malah kata-kata anjing sebagai balas budi. Baca lebih lanjut →
Ketika semua Klub sepakbola Indonesia, mulai dari Liga Super Indonesia (LSI) , Liga primer Indonesia hingga Devisi I PSSI ramai-ramai mengimpor pemain asing dari Eropa, Amerika Lati, Afrika dan Asia untuk memperkuat klubnya di kancah persepakbolaan tanah air.
Muncul berita menyegarkan dari Radio Netherland bahwa Ruud J.C. Voll, promotor sepakbola Indonesia – Belanda sedang memfasilitasi pendekatan striker Persipura Jayapura Boaz Salosa dengan klub liga utama Belanda, VVV Venlo, sebagaimana dilansir radio Netherland dalam website resminya http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/
Untuk maksud tersebut, VVV Venlo saat ini sedang mempelajari track record dan video Boaz Salossa dalam Liga Super Indonesia (LSI). Termasuk penampilan Boaz Solossa yang membuat mata dunia terbuka, ketika menerobos sisi kiri pertahanan timnas Uruguay yang berintikan para pemain Piala Dunia dan mengelabuhi kiper Juan Castilo, 16 Oktober 2010 yang lalu. Baca lebih lanjut →
Oleh : Fred Wakum
Dimuat di Harian : Radar Timika, Sabtu 7 Agustus 2010
Demontrasi besar-besaran yang dilakukan Masyarakat dan DAP (Dewan Adat Papua) beberapa waktu lalu dengan salah tuntutan mengembalikan Otsus Papua ke Jakarta, rupanya berhasil “membangunkan” Presiden SBY dan jajarannya dari “ tidur yang Panjang” atas penyelewengan – penyelewengan yang dilakukan “para hambanya” atas dana Otsus Papua.
SBY pun cepat – cepat mengeluarkan statement : “pembangunan di Papua hanya Jalan di tempat”, sehingga menginstruksikan untuk melakukan audit dana pembangunan daerah otonomi khusus Papua.
“Biaya pembangunan per kapita di 33 provinsi yang paling tinggi adalah Provinsi Papua, baru Aceh, kemudian yang lain-lain. Jadi kalau tidak bergerak, tidak ada kemajuan, kita harus tahu mengapa, why?” tukas Presiden di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (Okezone.com. 29/7/2010). Baca lebih lanjut →
Bila sore hari dan langit cerah, cobalah luangkan waktu sejenak untuk jalan-jalan ke Airport. Di sepanjang jalan menuju Airport, anda akan disuguhi berbagai pemandangan dan aktivitas menarik dari masyarakat Timika, mulai dari : jogging/lari sore, jalan-jalan sore, duduk-duduk, belajar motor hingga atraksi jumping dengan motor. Juga terlihat beberapa remaja berkumpul dan saling bercanda. Keadaan seperti tergambar diatas akan lebih semarak lagi jika itu bertepatan dengan Sabtu sore dan Hari Minggu sore dengan suasana cerah. Baca lebih lanjut →
OLEH : FRED WAKUM
( JUARA 1 LOMBA ARTIKEL HUT KE 10 KAB TIMIKA, 2010)
Tidak dapat di dipungkiri lagi bahwa kebersihan Kota Timika masih sangat jauh dari apa yang diharapkan, jika tidak ingin mengatakan tidak terawat. Secara kasat mata kita dapat menyaksikan sampah yang masih sajabertebaran di beberapa pojok kota, bahkan sungai – sungai kecil yang melintasi daerah pemukiman penduduk di tengah kota Timika telah berubah fungsi sebagai ”TPS” ( Tempat Pembuangan Sementara) sehingga menyebabkan aliran sungai tersumbat, yang pada akhirnya akan merubah sungai tersebut sebagai sarang berkembang – biaknya nyamuk dan berbagai kuman lainnya, yang sewaktu-waktu dapat mengancam kesehatan penduduk. Baca lebih lanjut →
Langkah PLN Atasi Listrik di Wilayah Indonesia Timur
JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus bergerak cepat untuk menyuplai dan menangani kebutuhan listrik di Indonesia Timur. Untuk wilayah Papua, BUMN setrum itu membatalkan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan memilih membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Hal itu disampaikan Dirut PLN Dahlan Iskan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR RI kemarin (17/2). Dahlan mengungkapkan, di Timika semula akan dibangun PLTU berkapasitas 2 x 7 MW. ”Jadi, cuma 14 MW. Tetapi, dalam tender pertama, tidak ada yang ikut karena HPS-nya (harga perkiraan sendiri) kerendahan,” tuturnya. Baca lebih lanjut →
Tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang Polda Papua, Kelly Kwalik, Rabu (16/12/2009) pagi sekitar pukul 03.00, disergap aparat. Kelly Kwalik yang mengaku sebagai Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka diduga tewas dalam penyergapan di sekitar gorong-gorong Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
Kelly disebut-sebut sebagai tersangka kasus penembakan di Freeport pada 2002. Oleh TNI, ia juga dituding sebagai pelaku penembakan di Freeport pada bulan Juli hingga Oktober 2009 lalu (Kompas 16 Desember 2009) Baca lebih lanjut →
SIAK sebagai suatu sistim informasi yang nantinya akan mengelola data kependudukan Kabupaten Mimika yang lengkap dan akurat, maka seyogyannya beberapa aspek strategis yang perlu dipersiapkan dalam rangka mengplikasikan rencana tersebut, antara lain : Baca lebih lanjut →